admin

admin

Rabu, 17 November 2021 15:22

Cara Mendaftar

SMAS Katolik Santa Maria laksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) serentak pada hari Senin, 27 September 2021. Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari. Adapun pelaksaan kegiatan tersebut diikutsertakan oleh siswa kelas 11 yang berjumlah 45 orang yang dipilih secara acak. Siswa yang dipilih secara acak pun berasal dari dalam maupun luar pulau.

ANBK merupakan program pemerintah pengganti UNBK sebagai penilaian terhadap mutu sekolah yang bertujuan untuk memetakan mutu mendidikan, memberikan umpan balik dan merancang perbaikan mutu Pendidikan. ANBK tidak memiliki konsekuensi terhadap peserta didik yang mengikutsertakannya dan tidak ada kaitannya dengan nilai rapor siswa.

“Asesmen Nasional ini adalah salah satu tolak ukur penilaian terhadap sekolah,” ungkap Thomas.

Dalam pelaksanaan ANBK yang berlangsung pun tidak semua siswa yang mahir dalam menggunakan komputer. “Bahkan ada yang gemetar dalam menggunakan komputer”, ungkap Frans saat ditemui media.  Di sinilah peran SMAS Katolik Santa Maria memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan peserta didik agar tidak grogi dalam mengisi soal-soal ANBK. Selama 2 hari berlangsung, SMAS Katolik Santa Maria tetap stand by memantau peserta didik yang minim dalam menggunakan dan menjalankan komputer. Frans berharap agar peserta ANBK di tahun depan bisa lebih mahir lagi dalam menggunakan multimedia.

Penulis: Efrillya Damayanti, S.Pd

 

 

 

     

Dalam rangka memperingati Hari ulang tahun ke-2, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 Provinsi Kepulauan Riau (Kogabwilhan) menggelar vaksinasi masal untuk pelajar tingkat SMA se-Tanjungpinang. Kegiatan  vaksinasi tersebut serentak dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Agustus 2021 di dua lokasi yang berbeda, yakni di SMKN 3 dan SMAN 4 Tanjungpinang.

SMAS Katolik Santa Maria berpartisipasi dalam program vaksinasi massal tersebut. Pantauan di lokasi pelaksanaan, terlihat jelas peserta didik SMA Santa Maria didampingi guru-gurunya berbondong-bondong mengikuti tertibnya kegiatan vaksinasi tersebut. Turut serta dalam kegiatan tersebut peserta didik dari beberapa SMA di Tanjungpinang.

Penyelenggara kegiatan cukup antusias menyambut kedatangan peserta didik. Bapak H. Sirait selaku komando acara memberi penjelasan singkat tentang mekanisme dan tertib acara vaksinasi. Diawali dengan pembagian nomor antrian, pengarahan teknis kemudian dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin, demikian struktur kegiatan vaksinasi tersebut.

Daniel Cahyadi, pelajar kelas 12 IPS 2 SMA Santa Maria mengatakan bahwa jenis vaksin yang diberikan adalah sinovac. “Pengaruh dari vaksin sinovac tidak ada efek apa-apa bagi saya, Bu” ungkapnya.

Menurut Kepala SMA Santa Maria, Bapak Thomas Mas Leiden, S.Pd, pemberian vaksin kepada pelajar tersebut sifatnya wajib. Karena dengan adanya vaksinasi, imunitas tubuh pelajar terhadap Covid 19 semakin baik dan vaksinasi adalah salah satu persyaratan pelaksanaan tatap muka mendatang. Beliau juga berharap bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka setelah semua persyaratan telah terpenuhi.

Dari pantauan lokasi, terlihat hujan mengguyur lokasi vaksinasi, para siswa berhamburan mencari tempat untuk berteduh, demikian pula guru pendamping. Meskipun demikian, para peserta tetap semangat menanti giliran untuk dipanggil agar bisa diberikan vaksinasi oleh vaksinator. Sekitar pukul 13.00 WIB, kegiatan vaksinasi berakhir dan semua peserta vaksinasi kembali ke rumah masing-masing.

 

                                  =Penulis: Efrillya Damayanti=

 

Sabtu, 03 Juli 2021 06:44

Cara Isolasi Mandiri di Rumah

Isolasi Mandiri di Rumah, Begini Caranya Menurut Anjuran Dokter

Kompas.com - 03/07/2021, 13:31 WIB

Penulis Mahardini Nur Afifah | Editor Mahardini Nur Afifah

 

Isolasi mandiri di rumah dapat dilakukan orang dengan hasil tes positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan. Perlu diketahui, gejala Covid-19 ringan di antaranya demam, batuk, mudah lelah, napas jadi pendek-pendek, nyeri otot, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, diare, mual, muntah, hidung tidak bisa mencium bau (anosmia), atau lidah tidak bisa merasakan rasa (ageusia).

Isolasi mandiri sangat penting untuk memutus mata rantai penularan virus corona. 

Siapa yang boleh melakukan isolasi mandiri di rumah?

Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, SpP(K) menyampaikan, pada dasarnya isolasi mandiri dapat dilakukan orang dengan hasil tes antigen atau PCR positif Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan. Namun, Erlina menyebut isolasi mandiri di rumah tidak ideal untuk setiap orang. Selain mempertimbangkan kondisi kesehatan pengidap Covid-19, kondisi tempat tinggal juga perlu diperhatikan

“Kondisi pasien isolasi mandiri di rumah tidak boleh mengalami sesak napas. Atau napasnya lebih dari 24 kali per menit. Atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen. Segera ke klinik atau rumah sakit terdekat,” jelas dia lewat Webinar Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Jumat (3/7/2021). Selain itu, Erlina juga menyebutkan beberapa kriteria tempat tinggal yang boleh digunakan untuk isolasi mandiri di rumah. Antara lain: 

  • Di rumah ada ruang atau kamar tersendiri yang terpisah dengan anggota keluarga yang lain. Tidak serumah dengan kelompok berisiko tinggi seperti kalangan lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, bayi, komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll.)
  • Tidak serumah dengan kelompok berisiko tinggi seperti kalangan lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, bayi, komorbid (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dll.) “Jika tidak memenuhi syarat di atas, segera kontak fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat agar dirujuk ke layanan isolasi atau rumah sakit terdekat,” kata dia.

Cara isolasi mandiri di rumah

Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, SpP(K) membagikan cara isolasi mandiri di rumah bagi pengidap Covid-19 dan orang yang tinggal serumah.

Untuk pasien Covid-19, berikurt apa saja yang perlu dilakukan ketika isolasi mandiri di rumah:

  • Buka jendela kamar agar cahaya matahari bisa masuk dan ada sirkulasi udara Berjemur selama 10-15 menit antara jam 10.00 pagi sampai jam 1 siang.
  • Gunakan masker saat bertemu keluarga atau orang yang tinggal serumah
  • Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau gunakan hand sanitizer
  • Olahraga ringan rutin sebanyak 3-5 kali seminggu
  • Makan bergizi seimbang tiga kali sehari secara terpisah dari orang yang tinggal serumah
  • Pisahkan dan bersihkan pakaian kotor terpisah dari orang yang tinggal serumah
  • Bersihkan kamar atau tempat isolasi setiap hari (saat bersih-bersih tetap gunakan masker)
  • Cuci alat makan sendiri setelah selesai digunakan
  • Periksa suhu tubuh dan saturasi oksigen setiap pagi dan malam
  • Tidur di kamar atau ruang yang terpisah dari orang yang tinggal serumah Minum vitamin C dan D, atau suplemen multivitamin, serta obat sesuai anjuran dokter yang menangani
  • Jangan lupa jaga kesehatan jiwa dengan banyak berdoa, gunakan waktu isoman untuk me time atau mengerjakan hobi, tetap terhubung dengan keluarga atau sahabat secara daring, dan kurangi bermain media sosial dan melihat berita negatif terkait covid-19
  • Tidur cukup Lengkapi kebutuhan nutrisi dengan makan makanan yang sehat

Untuk keluarga atau orang yang tinggal serumah dengan pasien Covid-19 yang tengah isolasi mandiri di rumah

  • Turut memeriksaan diri ke dokter dan melapor jika muncul gejala Covid-19
  • Pakai masker Rajin cuci tangan dan jangan sentuh wajah
  • Jaga jarak minimal satu meter dengan pengidap Covid-19
  • Menghibur yang sakit dan berikan dukungan
  • Bersihkan perabotan di luar ruang isolasi mandiri yang biasanya sering diakses atau disentuh pasien
  • Ingatkan pasien untuk minum obat
  • Selalu buka jendela di rumah
  • Setiap orang yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah wajib berkonsultasi dengan dokter klinik atau puskesmas yang menangani via telepon atau daring secara berkala.
  • Jika merasa sesak napas, atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen, atau demam di atas 38 derajat Celsius, segera lapor dokter klinik atau puskesmas yang menangani.

 

Halaman 2 dari 5